Minna san,
jangan lupa beri komentar
コメントすることを忘れないでください ^^V sankyu
1. SHOGI
Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang
dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna
sama. Permainan ini diperkirakan berasal dari permainan India kuno
yang disebut chaturanga, dan termasuk dalam permainan papan berstrategi
yang sekelompok dengan catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari
Cina.Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem
memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik
pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan
yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat
diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan.
♥ Cara bermain Shogi :
2. DARUMANASAN GA KORANDA
Darumasan ga koronda adalah
permainan rakyat Jepang yang dimainkan oleh tiga orang pemain atau
lebih. Penjaga pos yang disebut Oni) berusaha menangkap semua pemain
yang tidak dalam keadaan diam ketika kalimat Daruma-san ga koronda
("Boneka Daruma jatuh") selesai diucapkan. Peserta berusaha mendekati
penjaga pos ketika kalimat Daruma-san ga koronda sedang diucapkan.
Semua pemain lari bila punggung penjaga pos berhasil ditepuk. Bila
sudah ada pemain yang tertangkap dan digandeng oleh penjaga pos,
tawanan dapat dibebaskan dengan cara memutuskan gandengan tangan
mereka.
Kalimat
Daruma-san ga koronda dapat diucapkan oleh penjaga pos dengan
kecepatan dan irama yang berbeda-beda. Peserta sedapat mungkin dibuat
agar tidak bisa menebak saat Daruma-san ga koronda selesai diucapkan,
dan merasa terlalu berbahaya untuk bergerak.
Permainan serupa di Korea menggunakan
kalimat bahasa Korea, Mugunghwa kkoci pieot seumnida (arti: Bunga
Mugung sudah mekar). Di beberapa daerah di Jepang, seperti di Kansai,
kalimat Daruma-san ga koronda digantikan oleh kalimat lain dalam dialek
setempat. Di negara-negara berbahasa Inggris, permainan serupa disebut
Red Light, Green Light (lampu merah, lampu hijau). Permainan serupa
Red Light, Green Light dikenal orang Perancis sebagai Un, deux, trois,
soleil (Satu, dua, tiga, Matahari), dan dikenal orang Spanyol sebagai
Un, dos, tres, chocolate inglés. Atau di Indonesia khususnya Jawa dihitung dengan angka jawa ( siji.loro,telu,papat...) hehehe (∩▂∩)
♥ Cara bermain :
Penjaga pos adalah seorang pemain yang kalah dalam janken. Pos jaga
dapat berupa batang pohon atau dinding. Permainan dimulai pemain dari
garis start yang ditentukan bersama. Para pemain berteriak, "Hajime no
ippo" ("Langkah pertama"), dan meloncat satu langkah ke arah yang
diingini, biasanya menuju ke arah penjaga pos.
Penjaga
pos menghadap ke pos jaga ketika mengucapkan Daruma-san ga koronda, dan
tidak dapat melihat pemain yang mendekatinya dari belakang. Para
pemain berlari atau berjalan sedikit demi sedikit mendekati penjaga
pos, ketika penjaga pos sedang meneriakkan kalimat Daruma-san ga
koronda. Setelah suku kata terakhir selesai diucapkan, penjaga pos
berbalik ke arah pemain, dan mencari pemain yang masih bergerak. Ketika
penjaga pos sedang melihat, pemain harus menghentikan semua gerakan dan
diam seperti patung. Bila ada pemain yang bergerak, penjaga pos
menangkap pemain tersebut dengan mengucapkan namanya.
Peserta
yang sudah tertangkap harus pergi ke pos sebagai tawanan, dan menunggu
hingga dibebaskan. Tawanan pertama harus bergandengan sebelah tangan
dengan penjaga pos, sementara sebelah tangan lainnya memegangi tawanan
kedua. Begitu seterusnya hingga semua pemain tertangkap. Pemain lainnya
dapat membebaskan pemain yang tertawan dengan cara menepuk gandengan
tangan pemain tersebut sambil berteriak "Kitta!" ("Putus!"). Kecuali
tawanan yang belum dibebaskan, semua bekas tawanan dalam "mata rantai"
harus berlari menjauh dengan sekencang-kencangnya. Penjaga pos
memerintahkan mereka untuk berhenti dengan mengucapkan kata "Stop!"
Kepada pemain yang baru saja berhasil membebaskan tawanan, penjaga pos
menanyakan jumlah langkah yang boleh dilakukannya. Berdasarkan jawaban
pemain (biasanya antara 3 hingga 10 langkah), penjaga pos melangkahkan
kaki lebar-lebar untuk mendekati para pemain. Pemain yang berada di
dekatnya ditepuk untuk dijadikan penjaga pos yang baru.
Ni contoh permainannya di kartun ...agak gokil tapi bisa lah jadi bayangan (∩▂∩)
3. AYATORI
Permainan ini dimainkan oleh anak perempuan. Tujuannya
untuk membuat bentuk dengan string, menggunakan jari-jari Anda. Dua
orang dapat bermain, atau Anda dapat melakukannya ayatori sendirian.
Ketika
bersaing, satu pemain memegang tali dalam bentuk tertentu, dan yang
lainnya mengambil string sementara membuat bentuk yang berbeda. Orang
yang membuat kesalahan dan reruntuhan bentuk dimaksudkan kalah. Bentuk
bisa dinikmati untuk keindahan ajaib mereka. Beberapa orang mencoba
ayatori untuk membuat sesuatu yang akan mengejutkan teman-teman. contoh
diatas melihatkan bagaimana cara membuat sapu, mudah kan...tapi awas tangannya "kejepreet " apaan tu kejepret... (╯▽╰)v hehe
♥ Cara bermain :
4. OTEDAMA
Otedama [kantung kacang] dibuat dari perca kain yang dijahit menjadi
kantung kecil. Kantung itu diisi dengan kacang
azuki, beads, dsb. biasanya dimainkan oleh para gadis kecil.
kantong-kantong itu dilempar ke udara lalu di tangkap lagi
ini bonekanya...
♥ Cara bermain nya :
permainan ini disebut nage-dama.
Melempar kkantung ke udara dengan satu tangan, dan ditangkap dengan
tangan yang lain, dan dengan cepat dipindah ke tangan yang lain,
seterusnya. Lalu tambahkan kantung yang dilempar dari 1 menjadi 2
menjadi 3, 4 dan 5. jika sudah ahli, coba lagi teknik yg lebih sulit
yaitu melempar dan menangkap menggunakan 1 tangan saja.
5. TAKE - UMA
Permainan ini seperti "enggrang".
♥ Cara buat and bermain nya :
Permainan ini secara umum dianggap permainan anak perempuan.permainan
ini disebut Ohajiki. Permainan ini sama seperti kelereng,bedanya bentuk kelerengnya guys ada yang pipih ada yg bulet kayak kelereng kita.
Pemain bergiliran membolak-kecil, potongan berbentuk koin yang
disebut ohajiki dengan jari-jari mereka, memukul bagian lain. Dulu permainan ini menggunakan batu kerikil, atau potongan dari permainan
lain, sekarang potongan-potongannya terbuat dari kaca. Ketika bermain,
membuat lingkaran dengan ibu jari dan jari telunjuk (atau jari tengah),
kemudian disentikkan satu bagian dengan ibu jari Anda.
♥ Cara bermain nya :
7. ORIGAMI
Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai
bermula sejak kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok
kuno pada tahun 105 Masehi oleh Ts'ai Lun. Pembuatan
kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah
meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal
dari Tiongkok adalah tongkang (jung) dan kotak.Pada
abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh
orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita
Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang
berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang
memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.Origami
pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama
dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.
8.JAPANESE CHOPSTICK PRACTICE
Japanese Chopstick Practice Games, langsung dari Jepang.
Sangat lucu bentuknya. Makin kecil anak ayam yang diangkat dan diambil makin besar poin yang
didapatkan. Jenis anak ayam yang disediakan juga ada dibagi jenis
kelamin. Kelamin jantan dengan paruh oranye dan anak ayam betina dengan
paruh berwarna pink. Sangat lucu dan unik, apalagi
bila alat ini diajarkan terlebih dahulu kepada anak-anak. Mereka juga
akan menyukainya, sambil bermain sambil belajar untuk melatih
menggunakan sumpit dengan baik
♥ Cara bermain :
Bagaimana cara melatih tangan Anda menggunakan sumpit dengan baik dan benar? Tumpahkan semua isi anak-anakan ayam ke dalam mangkok kecil lalu angkat dengan menggunakan sumpit yang disediakan.
9. GO
Igo, go, weiqi, atau baduk muncul di Cina sekitar 4000 tahun yang
lalu, yang berarti bahwa Go adalah permainan papan tertua yang masih
dimainkan sampai sekarang. Menurut legenda, Go dibuat oleh Kaisar Cina
untuk melatih anaknya kedisiplinan, konsentrasi, dan keseimbangan. Anak
tersebut pada akhirnya menjadi pemain hebat pertama dan kaisar yang
baik. Ada juga yang menyebutkan bahwa permainan ini muncul karena dulu
pemimpin-pemimpin perang Cina menggunakan batu-batu untuk merencanakan
penyerangan.
Cara bermain :
10. FUKUWARAI (permainan menempelkan anggota wajah)
Fukuwarai adalah permainan tradisional yang dimainkan saat
tahun baru di Jepang. Permainan dilakukan dengan menggunakan gambar
wanita berwajah lucu (disebut okame atau otafuku). Namun gambar
bagian-bagian wajah, seperti alis, mata, hidung, dan bibir berada pada
guntingan-guntingan kertas yang terpisah. Permainan ini serupa dengan
permainan Tempel Ekor Keledai.
Dengan memakai kain
penutup mata, pemain berusaha meletakkan bagian-bagian wajah pada
tempatnya. Peletakan bagian-bagian wajah di tempat yang bukan
semestinya, kemungkinan dapat menghasilkan gambar lucu yang mengundang
tawa. Pemenang permainan ini adalah pemain yang dianggap membuat gambar
paling lucu, atau pemain yang berhasil meletakkan bagian-bagian wajah
di tempat yang benar.
Cara bermain :
11. MAKURA - NAGE
A Makura-Nage (Japanese) adalah permainan di jepang, yaitu
anak2 saling melempar bantal satu sama lain. "makura" berarti
"bantal", "nage" berarti "melempar".
Cara bermain :
12. NAWATOBI
Nawatobi adalah permainan tradisional Jepang. dimainkan dengan
tali, dan kadang mereka melakukan gerakan yang rumit saat melompat.
Cara bermain :
13. Menko
Permainan ini umunya dimainkan oleh anak laki-laki. Alat yang
dimainkan disebut menko yang memilik gambar di satu sisi. Gambar
tersebut berupa gambar pahlawan yang terkenal, seperti samurai, atlit
terkenal, pahlawan di komik, dsb. Sang pemenang, boleh memiliki menko
lawan.
Cara bermain :
1. untuk menentukan urutan, pemain menggunakan suit [batu, kertas
atau gunting]. Semua pemain, kecuali yang menang dalam suit, meletakkan
menko di tanah. Pemain pertama akan mencoba membalikkan menko lain
dengan melempar menkonya sendiri pada menko-menko lawannya.
2.
Jika menko yang di tanah terbalik, maka pemain itu boleh memiliki
menko dan pemilik sebelumnya keluar dari permainan. Jika tidak ada
menko yang terbalik, maka pemain berikutnya yang memiliki kesempatan
untuk melempar menko. Peraturannya bervariasi, sebuah lingkaran
berdiameter 1 meter digambar ditanah. menko yang keluar dari lingkaran
boleh diambil oleh sang pelempar. variasi lainnya, pemain bergantian dan
siapapun yang berhasil membalikkan menko pertama kali, boleh mengambil
semua menko di tanah.
Oshikura Manju adalah permainan sederhana di jepang, yang
biasanya dimainkan di musim dingin, dengan tujuan menghangatkan diri.
Cara bermain :
Permainan ini dimainkan setidaknya oleh 3 pemain, akan lebih baik
jika lebih banyak pemain. Para pemain berkumpul dalam 1 lingkaran
sedekat mungkin,menghadap keluar lingkaran dan saling memunggungi. Saat
permainan dimulai, mereka saling mendorong mundur dan bernyanyi
"Oshikura Manju osarete nakuna" yang artinya Oshikura Manju tidak
menangis bahkan ketika mendorong"wekekekk...kejam banget ya,kalau bahsa Jawa nya " suk suk pariambruk sopo sing ngesuk...bla bla bla...." pasti tau kan..nah permainan itu seperti itu kurang lebihnya,cuma berkerumun jadi satu...
Variasi lain permainan ini adalah siapapun
yang terdorong keluar lingkaran, maka akan keluar dari kelompok sampai
tertinggal 1 orang dalam lingkaran, dialah pemenangnya.
14. Hanetsuki
Hanetsuki (arti harfiah: tepuk bulu) adalah permainan tradisional Jepang berupa saling berbalasan memukul kok tanpa jaring. Permainan mirip bulu tangkis ini dimainkan dengan raket yang disebut hagoita. Kok dibuat dari biji buah mukuroji (pohon familia Sapindaceae) yang dicucuk dengan bulu unggas berwarna-warni. Tradisi bermain hanetsuki di kalangan anak perempuan dipercaya membawa nasib baik, dan merupakan salah satu tradisi tahun baru di Jepang.
Permainan sepak menyepak bulu unggas yang diberi pemberat uang logam dikenal di Cina sekitar abad ke-14. Di Jepang, permainan tersebut mulai dikenal pada zaman Muromachi, dan diperkirakan sebagai asal usul permainan hanetsuki yang dikenal sekarang ini. Menurut buku harian Kanmon Nikki dari zaman Muromachi, kalangan aristokrat dan pelayan wanita dilaporkan senang bermain hanetsuki di dalam istana kaisar. Pemain yang kalah harus menghidangkan sake kepada pemain yang menang.
**mirip kek badminton lah..
Cara bermain :
15. Kagome Kagome
Kagome Kagome adalah permainan anak-anak di Jepang yang
dimainkan sekelompok anak-anak yang bernyanyi sambil berjalan
bergandengan tangan melingkari seorang anak yang sedang menjadi oni.
Lagu yang dinyanyikan adalah lagu anak-anak Kagome Kagome. Anak yang
menjadi oni duduk mendekam di tengah lingkaran sambil menutup mata
dengan kedua belah tangan. Ketika lagu selesai dinyanyikan, anak itu
harus menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Anak yang
namanya berhasil ditebak mendapat giliran berjaga.
Permainan
ini umumnya dilakukan oleh kelompok kecil yang terdiri dari 5 hingga 6
orang anak. Bila peserta terlalu banyak, anak yang sedang menjadi oni
sulit untuk menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Permainan
dimulai dengan janken untuk mengundi anak yang akan dijadikan oni.
Lirik
lagu yang dinyanyikan sewaktu mengelilingi oni dapat berbeda sedikit
menurut daerahnya di Jepang. Lirik yang populer sekarang adalah lirik
yang didokumentasikan oleh Naoji Yamanaka di kota Noda, Prefektur Chiba
pada awal zaman Showa.
Permainan ini merupakan susunan dari balok -balok Daruma yang dipukul dengan palu. Nah,daruma paling atas adalah wajah Bodhidharma sang pendiri Zen Buddhism.
Mainan ini digemari pada masa Meiji dan
Taisho (1912-1926). Selain itu
juga dipercaya membawa kebahagiaan, keberuntungan, dan kesejahteraan di
dalam usah
Cara bermain :
17. Tako
Permainan layangan ini diperkenalkan pertama kali oleh bangsa Cina pada
zaman Nara (649-794), dan mencapai puncak kepopulerannya pada zaman
Edo (1603-1867). Ada sekitar 130 jenis layangan yang dibuat dengan
variasi berbeda-beda, mewakili tiap-tiap daerah yang ada di Jepang.
Layangan yang masih banyak digemari hingga saat ini adalah jenis
yakkodako, yaitu layangan dengan lukisan pejuang Jepang lengkap dengan
kostum perangnya. Saat ini, layangan dalam bentuk artistik seperti
layangan pada zaman leluhur dahulu masih dimainkan pada perayaan Tahun
Baru, Kodomo no Hi (Hari Anak-anak Jepang) atau menyambut kelahiran
putra pertama. Selain itu, di Jepang juga ada festival hamamatsu,
yaitu pentas adu layangan. Dalam festival ini, layangan yang sudah
mengikuti selera perkembangan zaman, bahkan yang sudah teramat
canggih, diperagakan. Malah sudah ada layangan dalam ukuran luar
biasa, yang mencapai 1090 square feet!. ( sumber : ai-japan.blogspot.com )
18. Koma
Kalau di Indonesia adalah
gasing. Cara memainkannya pun persis permainan gasing di sini. Koma ada
yang dilengkapi tali untuk memutarnya
dan ada juga yang tidak
memerlukan tali
hanya perlu ketrampilan tangan untuk memutar ujung
kepalanya. Jika kita memainkannya bersama beberapa orang teman, maka
aturan pemenangnya adalah koma yang memiliki daya tahan putar paling
lama. Koma juga merupakan permainan hibahan bangsa cina, sama seperti
layangan. Di Jepang, juga beberapa kali diselenggarakan pertandingan
adu koma.
Cara bermain :
19. Kendama
Kendama, mainan ini terdiri dari ken (berbentuk semacam palu) dan Dama/Tama sebuah bola yang terhubung dengan Ken oleh tali. Dalam Kendama, ada 1.000 lebih teknik untuk memainkannya. Cara memankannya dengan melemparkan bola ke atas, kemudian menangkapnya dengan menggunakan Ken, baik ke bagian yang berbentuk mangkuk, ataupun ke bagian paling atas dari Ken). Permainan ini agak sulit lho,belum tentu semua orang bisa.
Cara bermain :
20. Uta Garuta
Permainan ini terdaftar di bawah kategori permainan perkataan dan kartu. Dan Uta Garuta ternyata memiliki peraturan Nasional lho...wow...
Setiap katunya mempunyai puisi, atau sebahagian
darinya, yang tertuliskan di kartu dengan jumlah seratus puisi di
permainan ini. Puisi ini dipilih oleh Fujiwari no Teika, seorang
penyair pada zaman Heinan, walaupun dia tidak bertanggungjawab atas
membuat permainan ini. (~ ̄▽ ̄)
Cara bermain :
21. Kamizumo
Kamizumo adalah permainan dengan menaruh para pemain sumo buatan, biasanya
terbuat dari kertas (2 pemain), kemudian letakkan di arena yang juga
terbuat dari kertas. Pukul-pukul arena untuk menjatuhkan lawan.
Pemenangnya adalah yang bertahan terakhir di arena Sumo.
Nah,minna san ...kalau kalian tahu permainan tradisional Jepang yang lain kasih masukan ya...
Sankyu (╯3╰) ja..
0 komentar:
Post a Comment